Matrix

Matrix

Rabu, 14 Maret 2012

Sekilas Tentang Ilmu Santet




Sebelumnya ,saya menyampaikan kepada yang membaca tulisan tentang topik ini ( bila ada yg mau baca :) ) ,bahwa saya sendiri tidak bisa Ilmu Santet. Saya hanya orang yang mempunyai minat cukup besar ,obsesi ,untuk memperhatikan dan berusaha memahami semampu saya ,dan sekaligus mencari sahabat untuk berbagi ,tentang hal-hal yang disebut orang dizaman modern ini ,sebagai takhayul ,atau ada juga yang mengatakan sebagai antara ilmiah (Ilmu Fisika) dan tidak ilmiah. 
Tulisan di bawah ini ,sebagian besar saya ambil dari sumber-sumber tertentu. Dan saya tegaskan lagi bahwa semuanya dinilai secara subjektip ,bukan titik berat pada objektivitas ,dan bagi yang membacanya juga diharapkan kearifan dan kebijaksanaan masing-masing.
Saya sangat menghargai bila ada yang mau berbagi pemahaman.

Kita mulai :
Ilmu Santet, Kekuatan Apa Yang Menggerakkan?  

Seperti ilmu-ilmu lain yang ada di dunia, santet bisa merupakan ilmu putih atau ilmu hitam tergantung dari penggunaan ilmu ini apakah untuk kebaikan atau untuk kejahatan. Tetapi dalam aplikasinya ilmu putih ini dipadukan dengan ilmu-ilmu lain sehingga bisa dikatakan diselewengkan (dihitamkan) oleh pelakunya, misalnya yang aslinya digunakan untuk menidurkan bayi yang rewel agar bisa terlelap, oleh maling ilmu ini diselewengkan untuk menidurkan calon korbannya.  .
Pada dasarnya ilmu santet adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memasukkan benda atau sesuatu ke tubuh orang lain dengan tujuan menyakiti.
Benda ini bisa saja misalnya sebuah paku atau seekor binatang berbisa yang dikirim secara gaib untuk dimasukkan ke tubuh seseorang dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Walaupun proses santet yang gaib ini sulit dimengerti secara ilmu pengetahuan secara penuh ,tapi santet dapat dimengerti sebagai proses dematerialisasi. Karena banyak yang sudah bisa menerima teori ,bahwa materi bisa menjadi non materi ,yaitu gelombang cahaya atau sekumpulan energi. Pada saat santet akan dikirim, benda-benda seperti paku, jarum, beling, ataupun binatang berbisa ini diubah dari materi menjadi energi.

Kemudian dalam bentuk energi, benda ini dikirim menuju sasaran. Setelah tepat mengenai sasaran, energi ini diubah kembali menjadi materi. Sehingga apa-apa yang tadi dikirim, misalnya beling dan binatang berbisa akan masuk ke tubuh seseorang yang merupakan sasaran santet. Selanjutnya secara otomatis benda-benda yang tadi dimasukkan melalui santet ini akan menimbulkan kesakitan pada tubuh orang yang disantet.
Diketahui dari sebuah sumber, ada dua jenis santet menilik dari jenis kekuatan yang dijadikan sumber kekuatannya. 

Pertama adalah santet yang dalam prosesnya memanfaatkan kekuatan makhluk gaib seperti jin, setan, dan makhluk gaib lainnya. Dalam pelaksanaannya, pelaku santet akan bekerja sama dengan makhluk gaib sebagai media pengiriman santet.

Untuk mengajak si makhluk gaib untuk dijadikan "kurir" ini tentu saja pelaku antet harus memberikan imbalan sesuai yang diminta oleh sang kurir. Imbalan bisa berupa sesaji khusus yang diperuntukkan makhluk gaib sebagai makanan untuknya.

Imbalan juga dapat berbentuk lain sesuai permufakatan makhluk gaib dengan pelaku santet. Setelah imbalan yang dijanjikan disepakati, maka "sang kurir" pun akan melakukan tugasnya membawa santet menuju sasaran.

Ada kasus misalnya sesaji atau imbalan yang disepakati lalai atau tidak dilaksanakan oleh pelaku santet, maka dalam kasus ini bisa saja si makhluk gaib akan meminta tumbal dari pelaku santet. Sehingga bisa disimpulkan hal ini lah yang merupakan resiko bagi para pelaku santet.

Yang kedua, adalah santet yang bersumber dari kekuatan batin. Santet dengan metode ini membutuhkan kekuatan batin yang biasanya diperoleh dari olah bathin. Mengenai hasil berbagai jenis olah bathin inilah ,banyak dimasukkan sebagai hal ilmiah. Misalnya ,adalah hal yang umum banyak dijumpai para Yogi ,yang bisa tidak makan dan minum dalam waktu cukup lama ,ketika melaksanakan kewajibannya Kepercayaannya. Kenapa demikian?  Karena metabolisme tubuh para Yogi tadi ,dapat menurun sampai tingkat yang sangat rendah. Itu salah satu faktor utama ,dan tentu ada faktor pendukung lainnya.

Kembali pada hal santet ,santet dengan kekuatan batin ,biasanya dibantu dengan kekuatan visualisasi (pembayangan) yang kuat dari pelaku. Misalnya santet dengan menggunakan materi yamg dipilih ,yang ketika hendak digunakan terlebih dahulu dibacakan mantera-mantera tertentu, setelah itu pelaku santet memusatkan konsentrasi, visualisasi dan berniat kuat me-reaksikan materi tadi ke sasaran.

Konon, dengan cara demikian, seseorang yang dituju ,dalam tubuhnya ,akan mengalami hal ,seperti ada materi  yang di visualisasi pengirim. Sehingga pada hakikatnya kekuatan santet ini bersumber dari memusatkan kehendak batin saja. Sedangkan peran dari ritual, seperti membaca mantera merupakan sarana penunjang yang mampu membantu visualisasi batin sehingga bertambah kuat. Cara ini tidak memindahkan materi yang dipilih ke tubuh sasaran ,tetapi hanya reaksinya saja ,seperti yang disebutkan di atas. Tetapi yang menarik perhatian adalah ,yaitu tadi ; materi adalah gelombang cahaya dan kumpulan energi yang sudah dijabarkan secara teoritis dalam Ilmu Fisika.

Demikianlah....

( Sumber: Majalah Misteri dan nara sumber lainnya )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar