Manusia memilih menjadi vegetarian, telah muncul ribuan
tahun yang lalu. Manusia purba yang hidup di hutan belantara sebagai manusia
pohon, yang membuat rumahnya di atas pohon yang tinggi, lebih mengenal makanan
vegetarian, dibandingkan mereka yang tinggal di gua-gua tandus yang memburu
binatang untuk diambil dagingnya. Kemungkinan besar mereka meniru perilaku
hewan pemakan daun lainnya di hutan. Dan akhirnya, mereka terbiasa menjadi kaum
vegetarian.
Lalu kapan manusia modern menjadi vegetarian? Menurut catatan, meski manusia sejak zaman purba sudah ada yang bervegetarian, tetapi ”kesadaran” bervegetarian pada era modern, baru muncul di Negara barat sekitar abad 18. Gerakan vegetarisme mulai berdiri pada tahun 1809 di Inggris, dan 1847 di Amerika. Dengan alasan untuk menjaga kesehatan, pergerakan ini terus berkembang hingga sekarang.
Pada tahun 1842, menurut Geoffrey L. Rudd, mantan sekretaris TheBritish Vegetarian Society, mengatakan, bahwa asal mula kata vegetarian bukanlah berasal dari kata vegetables (sayuran), melainkan berasal dari bahasa latin vegetus yang artinya aktif, hidup, teguh, bergairah, dan kuat. Oleh karena itu, di Inggris pada tahun 1840, kata veget dipakai untuk mengatakan seseorang yang sehat dan kuat. Menu makanan kaum veget adalah makanan tanpa daging.
Gerakan kaum veget ini terus berkembang dan meluas, karena mereka dinilai sebagai manusia disiplin yang memperoleh banyak manfaat dalam hal kesehatan tubuh.
Komunitas inipun lebih dikenal masyarakat luas dan semakin banyak pengikutnya. Setelah di Inggris dan di Amerika pada tahun 1840, gerakan vegetarian lebih diperluas dengan anjuran tiga orang yang terkenal pada saat itu. Mereka adalah Ellen White, salah seorang pendiri Gereja Advent Hari Ketujuh, yang melarang para pengikutnya untuk mengkonsumsi daging. Lalu, Dr. John Hargey Kellog, ahli bedah dari Amerika , pendiri Sanatorium Battle Creek, yang berargumen demi menjaga kesehatan, menganjurkan agar masyarakat beralih dari makanan berdaging ke vegetarian. Menyusul kemudian, Pendeta Sylvester Graham, si penemu rotiGraham Crackers, juga menganjurkan hal yang sama dengan alasan, untuk lebih memenuhi kebutuhan tubuh akan makanan berserat dan kaya vitamin. Dengan begitu, menurut dia, manusia akan lebih sehat dan kuat karena menjaga pola makanannya.
Di negeri timur , hidup cara vegetarian juga telah lama dikenal. Di Tiongkok, pola hidup sederhana yang diajarkan Confucius, juga mendorong agar manusia biasa bervegetarian.Tidak makan berlebihan, apalagi yang berdaging, akan membuat tubuh sehat dan pikiran jadi jernih. Dan juga menjadikan manusia tidak tergesa-gesa, tetapi lebih tenang.
Demikian juga pandangan bangsa Yunani Kuno, bangsa Yahudi dan bangsa Mesir, menyatakan bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk pemakan buah-buahan. Bahkan para bapak bangsa Yunani, termasuk Plato, Socrates dan Phythagoras, merupakan para penganjur yang kuat, agar manusia selalu mengonsumsi makanan vegetaris. Menurut catatan di kuil-kuil dari bangsa Mesir kuno, para pendetanya juga tidak pernah memakan daging. Hal yang sama juga dilakukan oleh para pendeta agama TAO.
Hal yang sama juga ada pada peradaban bangsa Inca kuno yang terkenal itu, yang ternyata mereka adalah kaum vegetaris juga. Di India, bahkan Sang Budha sendiri mendorong agar para muridnya tidak memakan daging.
Tokoh-tokoh terkenal dunia juga berpandangan yang sama soal tersebut. Misalnya Leonardo da Vinci, Leo Tolstoy, George Bernard Shaw, Albert Einstein, dan lainnya.
Albert Einstein sendiri mengakui, seringnya menyantap daging hewan, bisa mempengaruhi perilaku dan temperamen pada diri manusia. Nah, dari data dan fakta tersebut, sesungguhnya sejak zaman dahulu kala, manusia sudah mengenal adanya vegetarian. Meski putaran waktu terus berjalan, abad demi abad terlampaui, sikap hidup bervegetarian itu tetap terjaga, dan terus ada hingga kini. (http://www.idsehat.com/2013/02/sejarah-vegetarian.html)
Lalu kapan manusia modern menjadi vegetarian? Menurut catatan, meski manusia sejak zaman purba sudah ada yang bervegetarian, tetapi ”kesadaran” bervegetarian pada era modern, baru muncul di Negara barat sekitar abad 18. Gerakan vegetarisme mulai berdiri pada tahun 1809 di Inggris, dan 1847 di Amerika. Dengan alasan untuk menjaga kesehatan, pergerakan ini terus berkembang hingga sekarang.
Pada tahun 1842, menurut Geoffrey L. Rudd, mantan sekretaris TheBritish Vegetarian Society, mengatakan, bahwa asal mula kata vegetarian bukanlah berasal dari kata vegetables (sayuran), melainkan berasal dari bahasa latin vegetus yang artinya aktif, hidup, teguh, bergairah, dan kuat. Oleh karena itu, di Inggris pada tahun 1840, kata veget dipakai untuk mengatakan seseorang yang sehat dan kuat. Menu makanan kaum veget adalah makanan tanpa daging.
Gerakan kaum veget ini terus berkembang dan meluas, karena mereka dinilai sebagai manusia disiplin yang memperoleh banyak manfaat dalam hal kesehatan tubuh.
Komunitas inipun lebih dikenal masyarakat luas dan semakin banyak pengikutnya. Setelah di Inggris dan di Amerika pada tahun 1840, gerakan vegetarian lebih diperluas dengan anjuran tiga orang yang terkenal pada saat itu. Mereka adalah Ellen White, salah seorang pendiri Gereja Advent Hari Ketujuh, yang melarang para pengikutnya untuk mengkonsumsi daging. Lalu, Dr. John Hargey Kellog, ahli bedah dari Amerika , pendiri Sanatorium Battle Creek, yang berargumen demi menjaga kesehatan, menganjurkan agar masyarakat beralih dari makanan berdaging ke vegetarian. Menyusul kemudian, Pendeta Sylvester Graham, si penemu rotiGraham Crackers, juga menganjurkan hal yang sama dengan alasan, untuk lebih memenuhi kebutuhan tubuh akan makanan berserat dan kaya vitamin. Dengan begitu, menurut dia, manusia akan lebih sehat dan kuat karena menjaga pola makanannya.
Di negeri timur , hidup cara vegetarian juga telah lama dikenal. Di Tiongkok, pola hidup sederhana yang diajarkan Confucius, juga mendorong agar manusia biasa bervegetarian.Tidak makan berlebihan, apalagi yang berdaging, akan membuat tubuh sehat dan pikiran jadi jernih. Dan juga menjadikan manusia tidak tergesa-gesa, tetapi lebih tenang.
Demikian juga pandangan bangsa Yunani Kuno, bangsa Yahudi dan bangsa Mesir, menyatakan bahwa sesungguhnya manusia adalah makhluk pemakan buah-buahan. Bahkan para bapak bangsa Yunani, termasuk Plato, Socrates dan Phythagoras, merupakan para penganjur yang kuat, agar manusia selalu mengonsumsi makanan vegetaris. Menurut catatan di kuil-kuil dari bangsa Mesir kuno, para pendetanya juga tidak pernah memakan daging. Hal yang sama juga dilakukan oleh para pendeta agama TAO.
Hal yang sama juga ada pada peradaban bangsa Inca kuno yang terkenal itu, yang ternyata mereka adalah kaum vegetaris juga. Di India, bahkan Sang Budha sendiri mendorong agar para muridnya tidak memakan daging.
Tokoh-tokoh terkenal dunia juga berpandangan yang sama soal tersebut. Misalnya Leonardo da Vinci, Leo Tolstoy, George Bernard Shaw, Albert Einstein, dan lainnya.
Albert Einstein sendiri mengakui, seringnya menyantap daging hewan, bisa mempengaruhi perilaku dan temperamen pada diri manusia. Nah, dari data dan fakta tersebut, sesungguhnya sejak zaman dahulu kala, manusia sudah mengenal adanya vegetarian. Meski putaran waktu terus berjalan, abad demi abad terlampaui, sikap hidup bervegetarian itu tetap terjaga, dan terus ada hingga kini. (http://www.idsehat.com/2013/02/sejarah-vegetarian.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar